Perlukah Tes Prestasi?
Tes? Sepertinya bukan jadi hal yang baru dan asing lagi ditelinga
kita. Bahkan, menjadi suatu hal yang menakutkan bagi sebagian orang yang akan
menjalaninya. Lalu apa itu tes prestasi belajar? Mari kita tilik pendapat
beberapa tokoh tentang tes prestasi;
- Benyamin S Bloom dalam (Azwar, 2003) menjelaskan : Tes Prestasi Belajar adalah salah satu alat ukur hasil belajar yang dapat mencakup semua kawasan tujuan pendidikan. Ia membagi kawasan tujuan pendidikan mejadi tiga bagian, yaitu
1.
Kawasan kognitif
2.
Kawasan afektif
3.
Kawasan psikomotorik
- Robert L. Ebel 1979 dalam (Azwar, 2003) menambahkan : bahwa fungsi utama Tes Prestasi dikelas adalah mengukur prestasi belajar para siswa.
- Cronbach 1970 dalam (Azwar, 2003) menyatakan : Tes Prestasi Belajar disusun secara terencana untuk mengungkap apa yang oleh disebut sebagai performansi maksimal subjek (maximum performance).
Berdasarkan
pendapat beberapa ahli tersebut, maka dapat kita tarik kesimpulan bersama bahwa
Tes Prestasi adalah alat ukur sejauh
mana pemahaman dan penguasaan seseorang terhadap materi yang sudah di berikan.
Nah, biasanya tes prestasi belajar dibuat dalam bentuk ulangan. Ulangan sendiri
di bagi menjadi 3 berdasarkan waktu dan tujuan dari pemberian ulangan tersebut.
Pertama, terdapat ulangan formatif, ulangan formatif ini diberikan sebelum
materi disampaikan. Ulangan ini bermaksud untuk melihat pengetahuan awal
siswanya tentang materi yang akan diajarkan. Lalu kedua adalah ulangan
subsumatif, ulangan ini biasanya diberikan setelah satu materi selesai di
ajarkan. Tujuannya adalah memperbaiki proses belajar-mengajar yang sudah di
berikan selama satu materi tersebut dan guru dapat mulai memperhitungkan nilai
raport. Dan ulangan yang terakhir adalah ulangan sumatif, ulangan sumatif untuk
mengukur daya serap siswa selama satu semester setelah semua materi diberikan. Tujuannya
untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar dalam satu periode,
dan biasanya ulangan sumatif dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, peringkat,
bahkan mutu sekolah.
Pertanyaan selanjutnya adalah,
seperti apa bentuk tes prestasi? Berikut mari kita bahas bersama bentuk-bentuk
tes prestasi;
·
Tes Essay (uraian)
Biasanya bentuk tes inilah yang dikhawatirkan beberapa
siswa yang menjalani tes. Karena bentuk tes essay ini menuntut siswa untuk menjawab
soal dengan cara “menjelaskan”. Tes
essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan
atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.
·
Tes Obyektif
Tes Benar-Salah (True False) yang biasanya lebih sering disingkat B-S-B-S. Tes
Pilihan Ganda (Multiple Choice) yang semakin tinggi jenjang pendidikan
seseorang, maka akan semakin banyak juga pilihan yang disediakan. Contohnya saat
SD, pilihan hanya sampai pada abjad C, Lalu SMP sampai abjad D, dan SMA sampai
abjad E. Tes Menjodohkan (Matching), dan Tes Analisa Hubungan (Relationship
Analysis).
Setelah kita ulas tentang definisi tes prestasi dan
bentuk-bentuknya, jadi apa sebenarnya fungsi tes prestasi?
1.
Fungsi penempatan
adalah penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk klasifikasi individu
kedalam bidang atau jurusan.
2.
Fungsi formatif
adalah penggunaan tes prestasi belajar guna melihat sejauh mana kemampuan
belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu program pendidikan.
3.
Fungsi diagnostik
adalah penggunaan tes prestasi belajar untuk mendiagnosis
kesukaran-kesukaran dalam belajar, mendeteksi kelemahan-kelemahan siswa yang
dapat diperbaiki segera, dan semacamnya.
4.
Fungsi sumatif
adalah penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk memperoleh informasi
mengenai penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu
program pelajaran. Tes sumatif merupakan pengukuran akhir dalam suatu program
dan hasilnya dipakai untuk menentukan apakah siswa dapat dinyatakan lulus dalam
program pendidikan tersebut atau apakah siswa dinyatakan dapat melanjutkan ke
jenjang program yang lebih tinggi.
Secara menyeluruh, tes
prestasi sangat di perlukan dalam dunia pendidikan, walaupun hingga saat ini,
setiap siswa yang mendengar kata “ujian”, “ulangan”, “test”, apalagi UN
akan merinding duluan. Tapi tidak dapat dipungkiri, tes prestasi memiliki
banyak manfaat. Lewat tes prestasi, seorang siswa dapat mengevaluasi dirinya
sendiri tentang pemahamannya terhadap suatu materi dan menjadi tolak ukur
prestasinya. Bagi seorang guru, dapat menjadi evaluasi proses belajar
mengajarnya, cara seperti apa yang baik untuk menyampaikan materi agar siswa
nya mudah memahami materinya. Dapat membantu guru juga dalam menentukan
peringkat kelas. Bagi sekolah, hasil dari tes prestasi yang menghasilkan nilai
dapat digunakan sebagai permbanding dengan sekolah lain. Dari hasil
perbandingan tersebut itulah, sekolah dapat menentukan langkah selanjutnya,
jika sekolah tersebut sudah memiliki nilai lebih tinggi dari sekolah lainnya,
maka sekolah tersebut, harus mempertahankan nilainya, dan jika nilai sekolah
tersebut lebih rendah dari nilai sekolah lainnya, maka sekolah tersebut harus
memperbaiki proses belajar-mengajar dan meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan
program jangka panjang untuk lingkup nasional, tes prestasi dapat di gunakan
sebagai evaluasi pendidikan di Indonesia, misalnya sejauh apa pendidikan sudah
merata di wilayah Indonesia, terutama wilayah-wilayah terpencil, atau mungkin
dapat memperbaiki kurikulum yang sedang dan akan terlaksana.
Semoga bermanfaat bagi semua pembaca ;)
Lidya Margaretha
1125115058
Non Reguler A 2011
Psikologi Universitas Negeri Jakarta