When I'm alone and I don't know what should I do, YOU ARE MY HOPE...
Tuhan akan pertemukan dengan orang yang tepat, dengan cara yang tepat, dan dalam waktu yang tepat
I don't what I feel now...
Semua milikMu, bahkan hatiku pun milikMu, yes, I know it! Saat semua ada diluar kendaliku, apa yang harus aku buat ? Bukan suatu yang mudah untuk bisa benar-benar mengasihi oranglain...
Terlahir dengan hati yang begitu rapuh, dengan pribadi yang begitu mudah meneteskan air mata, and I'm so thankful!
Terlahir didalam keluarga dengan 2 adik manis yang Tuhan berkati. Menjadi pribadi yang lebih nyaman untuk bercerita dengan seorang laki-laki dibanding perempuan. Hmm...
Saat kedua adik ini banyak bercerita, dan orangtua banyak bercerita, and then, sama siapa aku harus cerita?
Mendambakan memiliki sosok pria dewasa yang selalu ada di sampingku sebagai seorang kakak dan selalu bisa melindungi adiknya, yes, that's my hope...
Tapi...
Tuhan kerjakan terlalu banyak hal, Tuhan proses dengan luar biasa...
Saat ada seseorang yang selalu ada disampingmu, berdoa buatmu, memperhatikanmu, marah saat engkau salah, memuji saat engkau luar biasa, mengajari saat engkau tidak dapat menjawab atau mengerjakan sesuatu, menegur dengan rasa kasihnya, memanjakanmu saat engkau butuh, memelukmu saat engkau sedih, mengajakmu bercanda untuk memecahkan keheningan...
Tuhan...
Sepertinya sosok sempurna yang aku inginkan...
Tapi, sepertinya semua itu masih tetap ada dalam doaku untuk mendapatkannya, walaupun sosok itu ada dengan jelas dihadapanku...
Jika rasa ini salah, jaga hati ini Tuhan
Jika rasa ini berlebih, jaga hati ini Tuhan
Jika ini bukan mauMu, jaga hati ini Tuhan
Jika ini bukan jawaban doaku, jaga hati ini Tuhan
Jika bukan dia, jaga dia untukku
Jika bukan dia, Kau yang akan selalu ada buatnya
Jika bukan dia, jika bukan dia
Tuhan, aku terlalu mengasihinya...
Ampuni hati ini Tuhan saat aku mengasihinya lebih dari yang seharusnya...
Tidak ada yang salah denganMu, terimakasih buat setiap prosesMu, Allahku...
Menyakitkan? Ya. Tapi semua begitu SEMPURNA...
Kau mau aku berlajar arti dari setiap doa dan pergumulan, serta menemukan makna dari sebuah kata cinta dan komitmen...
Mengimani sesuatu, bukan hal yang mudah. Saat semua tidak ada dihadapanmu, tapi kau harus percaya, itu sulit...
Tapi aku terlalu percaya, tulang rusuk itu ada disana, dan sedang Tuhan proses juga untukku
Jaga hati ini sampai waktuMu Tuhan
Jaga pribadi ini sampai Kau jawab Tuhan
Sabtu, 08 Agustus 2015
Kamis, 05 Februari 2015
New Power!
Lord...You’re more than anything
You’re more than gold
More than anything
Lord...You everthing to me
I will never let You go
Never ever let You go...
Your love is higher
Higher than the heaven
Your mercies deeper
Deeper than the earth
Your grace is wider
Wider than the ocean
I will never let You go
Never ever let You go...
Entah kenapa lagu ini yang terus
terngiang tanpa henti. Cuma percaya bahwa semua ga ada yang kebetulan. Kenal lagu
ini udah lama, tapi hanya berlalu begitu saja, sampai ada seseorang yang bilang
lagu ini enak dan disuruh download, akhirnya di download dan denger lagu ini
terus. Dan....bener aja, ini lagu yang nguatin!
Skripsi...
Yes...selalu terdiam dengan kata ini. Semester 8 saat dimulainya skripsi! Dengan penuh dengan iman datang ke kampus berharap mendapat dosen pembimbing yang terbaik. Saat pengumuman keluar, saat itu hanya berpikir "mungkin" ini yang terbaik. Saat keadaan tidak bisa diterima dan terus mengeluh, Tuhan ga tinggal diam, one by one, Tuhan tunjukkan.
Punya dosen pembimbing seorang profesor, staff ahli menteri, staff ahli UNICEF, mungkin jadi kebanggaan tersendiri buat beberapa orang, tapi enggak gitu dengan gue. Punya judul skripsi yang arahnya ke Psikologi Sosial Forensik, dan dapet dosen pembimbing yang PIO bangettttt. Ngeluh ? iya! Bete ? Banget! Gue putusin untuk dateng ke dosen yang ngurus soal dosen pembimbing...
Gue : Bu, saya ga salah dapet dosen pembimbing Pak Herwindo ?
Dosen : Enggak Lid, itu udah dengan pemikiran matang
Gue : Tapi kan saya tentang Psikologi Sosial bu, sedangkan beliau expert di PIO (ceritanya gue gamau kalah)
Dosen : Beliau terima semua skripsi kok
Gue : Tapi saya pake metode kualitatif bu, beliau kan jago di kuantitatif
Dosen : Gapapa Lid. Kamu kita taro sama beliau karena kamu punya SRL (Self Regulated Learning) yang bagus
Gue : *no comment sambil nyengir maksa*
Yaudahlah ya, pasrah. Pergumulan dimulai! Dilema mulai muncul, "Tuhan, apa aku harus ngalah dengan judul itu dan ikut ke PIO sama temen2 ya? Tapi sayang sama bab I nya yang kata dosen udah tinggal dipoles dikit lagi". Berdoa iya, ngobrol sama Mama Papa iya. Berhari-hari harus mikirin hal yang sama sambil rasanya mau teriak dan bilang, "Tuhannnnnn, gue harus apa?!".
Lupa ada hal apa saat tu yang mengharuskan gue ke kampus. Dikampus ketemu sama dosen yang diatas tadi tuh, dan beliau bilang "kenapa harus ganti judul dan ngalah jadi PIO? Lanjutin aja. Kamu bisa konsul dengan dosen-dosen lain kok Lid". Saat itu gue bilang MAKASIH TUHAN dan gue yakini, ini jawaban doa gue. Disisi lain bersyukur juga punya teman-teman satu bimbingan yang semangatnya luar biasa dan bisa saling support, alhasil, kita jadi kelompok skripsi yang MANDIRI. Hahaha!
Berhubung punya dosen pembimbing yang hebat dan dengan seabrak kesibukan, mau ketemu aja susahnya minta ampun! Saat anak-anak lain udah bimbingan sama dosen pembimbingnya masing-masing, kita masih asik liburan sambil dibayangin pertanyaan "kapan gue konsul".
Cape nunggu, akhirnya weekend kita siap kita korbankan! Sabtu jam 10 di HOTEL! Hahaha. Tenang, kita rame-rame, jadi ga mungkin macem-macem. Puji Tuhan akhirnya ketemu dan semua tentang skripsi tumpahlah sama beliau. Doi tetep sama! Tetep ganteng, tetep kece, tetep simpel, dan cerdas. Semua yang skripsi nya tentang PIO di kritisi dengan dalem banget, saat gue yang konsul, ga banyak pertanyaan yang keluar. Sejujurnya agak kurang puas, tapi saat itu yaudahlah...
Judul di acc! Oke! Ready to next step! Dan kata-kata ini yang selalu muncul dari saat pertemuan itu tanggal 30 Januari 2015 sampai sekitar mungkin tanggal 14 Februari 2015. "Kalau dalam 2 minggu gabisa selesai dengan 3 bab, jangan jadi anak bimbingan saya".
Dengan berat hati, gue bilang, gue siap! Dilema lain pun muncul dan mewarnai gue...
Sebulan yang lalu gue ditunjuk untuk jadi ketua pelaksana acara Fellowship Remaja, saat itu sih fine-fine aja, namanya juga belum ada beban. Tapi mulai tanggal 1 Februari, semua terasa berat. Gue harus mulai rapat buat fellowship itu sambil mikirin skripsi yang di deadline. Fokus harus pecah kesana-sini. Tuhaaaaan. Entah apa yang gue lakukan sampai salah satu temen nyeletuk, "Lo tuh kenapa sih ? Ga fokus banget dari tadi. Semua mau lo buat simple dan gamau ribet banget". Itu celetukan kayak nyadarin gue dengan sikap gue...
Emang, Tuhan ga pernah ijinin gue jauh dari Dia, walau cuma buat sesaat. Udah lama gue ga berlutut dan nangis. Malam itu, ga ada yang bisa keluar, tapi ketika gue berlutut, gue menangus hebat dan seakan bilang, "gue gatau mau ngomong apa, tapi Tuhan tau apa yang gue rasa". Saat gue berlutut itu gue pasang lagu Never Let You Go yang di nyanyiin Sandy Bolang. Setiap katanya jadi kekuatan baru buat gue, dan itu teriakan gue saat berdoa, jangan pernah tinggalkan aku Tuhan...
2 hal yang harus dikerjakan dalam waktu bersamaan dengan deadline yang sama, rasanya membuat kaki yang sudah ga mampu berdiri tegak. Berlebihan ? Mungkin buat kalian iya, tapi gak buat gue, ini yang gue rasa. Saat gue berlutut gue dapatkan sesuatu, bahwa Tuhan tidak pernah salah menempatkan seseorang, dan apa yang kau kerjakan buatNya, tidak ada yang sia-sia. Tuhan perhitungkan, dan kau akan tuai hasilnya nanti.
ini link lagu Never Let You Go yang mungkin mau temen-temen denger dan semoga jadi berkat juga buat teman-teman...
https://www.youtube.com/watch?v=qpF0w5ArkyI
God Bless You!
![]() | |||||
Langganan:
Postingan (Atom)